BTemplates.com

Pages

Tuesday 5 August 2014

Kisah Nyata Gadis Kecil Yang Jadi Penari Kelab Malam

Hidup sebenarnya tak pernah benar-benar mudah bagi seorang yang punya harta sekalipun. Apalagi bagi anak berusia 9 tahun, Huang Doudou. Ini adalah kisah nyata yang pernah diulas oleh Dailymail. Bagaimana seorang anak di bawah umur harus membantu orang tuanya membiayai keluarga.

sukague.com
Mungkin Anda sudah banyak melihat anak-anak yang bekerja untuk membantu orang tua mereka meski usia mereka masih sangat kecil. Namun dapatkah Anda membayangkan seorang anak gadis yang belum sampai 10 tahun sudah harus bekerja dalam bingar kelab malam sebagai penari selama empat malam dalam seminggu?

Itulah yang dilakukan oleh Huang Doudou untuk membantu ekonomi keluarganya. Saat teman-temannya sedang enak tidur di kasur yang empuk dan hangat, mungkin Huang Doudou sedang sibuk merias wajahnya sebelum tampil menari di depan tamu kelab malam di dekat rumahnya di Urumqi, Mongol.

Huang tampil menggunakan baju menari, sepatu hak tinggi dan riasan wajah yang tebal dan emnor. Sangat tidak sesuai dengan anak seusianya yang bahkan belum terlalu mengenal makeup. Huang yang pemberani berkata, "Mungkin ini lucu, namun aku belum selesai melakukan pekerjaanku hingga jam 11 malam dan setelahnya aku masih harus mengerjakan PR untuk sekolah keesokan harinya."

sukague.com

sukague.com

sukague.comUntuk pekerjaan ini, ia dibayar sekitar £80 sebulan atau sekitar Rp 1,2 juta per bulan. Ia harus menari Latin di depan orang-orang dewasa hingga malam hari tiba dan mendapatkan uang tersebut untuk bisa membantu perekonomian keluarganya yang memprihatinkan. "Aku senang menari dan kadang aku mendapatkan uang tip yang bisa kugunakan untuk membayar tagihan. Kadang aku lelah, namun ini adalah pekerjaan yang baik," ujar Huang polos.

Ibu Huang mengalami cacat sejak sebuah kecelakaan merenggut kemampuan kakinya. Sang ayah pun menderita radang perut yang parah sehingga tidak bisa mencari pekerjaan. Gadis kecil ini pun punya mimpi sederhana. Ia sangat ingin nonton bioskop. Suatu hari, ibu Huang memenangkan tiket nonton bioskop dan mereka sangat antusias hendak menggunakan tiket tersebut. Sayangnya, ketika mereka sempat menggunakan tiket tersebut, tiket mereka sudah kadaluwarsa.

Yang diinginkan Huang mungkin bisa kita wujudkan sekejap saja dengan uang yang kita miliki. Meski masih kecil, namun Huang memiliki jiwa seperti orang 20-an tahun yang sudah mencari nafkah untuk hidup. Memberikan pelajaran pada kita bahwa meski hidup ini tak benar-benar mudah dan indah, namun jangan berhenti berusaha membuatnya menjadi mudah.

Semakin sering mengeluh, semakin kita terjatuh. Namun semakin kita berjuang, semakin kita kuat menghadapi badai yang menghadang. Mungkin kondisi kita terbatas, namun bila kita mau melihat, di luar sana ada kesempatan tanpa batas.




sumber | ningkana.blogspot.com